TOBOALI – Peristiwa percobaan penculikan anak di Desa Malik pada Selasa (3/12/2019) masih menjadi perbincangan hangat di berbagai kalangan. Wali murid dan berbagai masyarakat masih was-was dengan peristiwa itu. Apalagi, kabar tentang percobaan penculikan siswa beredar di berbagai media sosial.
Motif kasus penculikan siswi SMP di Desa Malik inisial AD (14), hingga kini masih gelap. Polisi pun masih memburu dua orang yang diduga mencoba menculik warga Desa Pangkalbuluh, Kecamatan Payung,Kabupaten Bangka Selatan (Basel).
Informasi yang dihimpun dilapangan, murid kelas Kelas VIII SMP Negeri 2 Payung Desa Malik,Kecamatan Payung ini nyaris menjadi korban penculikan. Korban yang hendak pulang dari sekolah berjalan kaki tiba - tiba dicegat oleh dua orang yang tak dikenalnya.
Dengan mengendarai roda empat,keduanya memakai penutup wajah berusaha menutup wajah korban dengan tissu. Untungnya, korban langsung teriak dan langsung mengigit tangan salah satu pelaku sehinga dilepas oleh pelaku. Sementara itu, ciri ciri pengemudi mobil warna hitam.
Kapolres Basel AKBP Stanislaus Ferdinand Suwarji saat dikonfrimasi Radar Bangka mengatakan terkait penanganan terhadap kasus percobaan penculikan itu sendiri, Polisi juga masih terus melakukan penyelidikan dan pendalaman. Kapolres mengaku pihaknya masih mendalami motif pelaku.
"Kita masih dalami motifnya.Kami masih berusaha mendalami kesaksian peristiwa yang terjadi. Untuk itu kepada rekan – rekan media untuk mohon waktunya,"ungkapnya kepada Radar Bangka,Kamis(5/12/2019).
Disatu sisi, pewrira melati dua dipundaknya ini menghimbau para wali murid dan pihak sekolah terus mengawasi putra-putrinya saat di sekolah maupun ketika luar sekolah.Yang tidak kalah penting,Kapolres juga memberi motivasi kepada anak-anak agar tetap semangat belajar.
“Kepada para orangtua supaya selalu memperhatikan keamanan anaknya.Sejak berangkat sampai pulang, harus dipastikan siapa yang mengantar dan menjemput, demi keamanan.Dan kami juga akan meningkatkan patroli serta kegiatan-kegiatan pengamanan lain untuk mengantisipasi agar peristiwa seperti itu tidak terjadi lagi,"pungkasnya.(bim)