Pangkalpinang - Bank Indonesia (BI) bersama Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov Babel) merealisasikan program tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan mendukung kemandirian ekonomi Pondok Pesantren At Toiba di Desa Barunijuk, Bangka.

"Program ini telah menunjukkan hasil yang menggembirakan, termasuk penanaman 8.000 pohon cabai di lahan seluas 5.000 meter persegi," ujar Romy S. Tamawiwi, kepala BI Babel, di Pangkalpinang pada hari Rabu. Program yang telah dilaksanakan di Pondok Pesantren At Toiba sejak tahun 2023 ini, kini telah mencapai hasil yang memuaskan dalam penanaman pohon cabai, dengan total pendapatan sekitar Rp 38 juta dan hasil panen sebanyak 634 kg, katanya. "Kemarin kita sudah panen bersama dan panen berikutnya akan siap dalam waktu satu bulan. Hasil panen ini tidak hanya akan dijual tetapi juga dikonsumsi di dalam pondok pesantren, sehingga mendorong kemandirian pangan bagi pondok pesantren," katanya lagi. BI Babel berharap keberhasilan ini dapat ditingkatkan dan direplikasi di daerah lain untuk meningkatkan kemandirian ekonomi pesantren dan stabilitas inflasi berbasis pesantren.

Beliau juga menyatakan bahwa "keberhasilan panen ini dapat dipertahankan secara konsisten dan mendukung pasokan cabai untuk bulan Ramadhan."

BI juga mengundang perwakilan dari 10 pesantren di Babel untuk mempelajari model bisnis untuk pengembangan ekonomi di sektor pertanian dan melakukan studi banding ke Pesantren Al Itifaq di Bandung.

Pompes Al Itifaq sekarang memasok 68 produk pertanian yang berbeda ke pasar-pasar ritel modern dan pasar tradisional di wilayah Bandung dan Jakarta, yang melibatkan banyak pesantren di Bandung dan sekitarnya.

Ahmad Yani, Asisten Deputi Direktur Departemen Pengembangan Ekonomi Provinsi Babel, berterima kasih dan memberikan semangat kepada para santri dan pengurus pondok pesantren atas peran mereka dalam mengendalikan inflasi melalui penanaman cabai merah. Beliau juga menyatakan bahwa "kegiatan ini sangat berperan dalam menumbuhkan jiwa kewirausahaan di kalangan santri."

Pengembangan ekonomi pesantren yang mengembangkan potensi hortikultura berkelanjutan ini diharapkan dapat menjadi salah satu sentra produksi di Pulau Bangka. Ke depan, BI akan bersinergi dengan Tim Penanggulangan Inflasi Daerah (TPID), pemerintah daerah, dan mitra strategis lainnya untuk melanjutkan program unggulan GNPIP di tahun 2024 melalui kerangka strategi 4K (keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif). Untuk. Melalui strategi ini, BI dan TPID bertujuan untuk menjaga inflasi tetap berada pada target nasional sebesar 2,5+1% di tahun 2024.