Babel, Toboari - Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menargetkan untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrim menjadi nol pada tahun 2024. "Langkah-langkah yang kami lakukan saat ini adalah berusaha meningkatkan taraf hidup keluarga," kata Sumindar, Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Bangka Selatan, di Toboari, Selasa. Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Banka Selatan mencatat bahwa angka kemiskinan ekstrim saat ini mencapai 154 keluarga dan akan terus menurun hingga nol tahun ini. "Beberapa strategi yang kami lakukan untuk mengurangi jumlah kantong kemiskinan, mulai dari mengurangi beban pengeluaran masyarakat, peningkatan pendapatan dan pemberdayaan masyarakat," jelasnya. Pihaknya terus merangkul sejumlah perusahaan untuk melakukan tanggung jawab sosial melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). "Kami terus mendorong investasi untuk membuka lapangan kerja yang cukup bagi masyarakat sehingga warga bisa mendapatkan penghasilan yang cukup.

Dia menyatakan bahwa pemerintah daerah juga berfokus pada pelaksanaan program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan untuk keluarga yang sangat miskin. "Ini adalah bentuk perlindungan yang ditawarkan oleh pemerintah kepada masyarakat sangat miskin yang tidak memiliki pekerjaan formal maupun informal, dan BPJS ketenagakerjaan dapat digunakan sebagai asuransi mereka ketika mereka mengalami risiko pekerjaan," katanya.
Dia mengatakan bahwa angka kemiskinan ekstrim terus menurun setiap tahunnya dan tercatat jumlah rumah tangga miskin dapat dikurangi hingga 154 hingga tahun 2023.

"Padahal beberapa tahun yang lalu ada ribuan orang yang sangat miskin di 50 desa dan tiga kelurahan di wilayah ini," katanya.