Pangkalpinang - Ratusan wisatawan memadati Festival Peh Cun di Kawasan Wisata Pantai Pasir Padi Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di Kota Beribu Senyuman itu.

"Ini luar biasa dan menjadi daya tarik wisatawan ke daerah ini," kata Penjabat Wali Kota Pangkalpinang Lusje Anneke Tabalujan saat membuka Festival Peh Cun di Pantai Pasir Padi Pangkalpinang, Senin.

Ia mengatakan Festival Peh Cun merupakan tradisi masyarakat Tionghoa yang dilaksanakan setiap tanggal 5 bulan 5 dalam penanggalan China dan digelar selama dua hari dengan berbagai perlombaan seperti lomba kreasi bacang, lomba telur seroja, barongsai dan parade fan ngin thong ngin jit jong yang menampilkan akulturasi budaya antara mayoritas etnis dan minoritas etnis di Pulau Bangka.

"Festival ini sebagai bentuk sinergi antara pemerintah kota, masyarakat, dan pelaku wisata dalam meningkatkan dan mempromosikan pariwisata, produk UMKM, kuliner, budaya dan tradisi masyarakat ke tingkat nasional dan internasional," ujarnya.



Ia optimistis festival ini dapat membangkitkan kembali pariwisata Kota Pangkalpinang, karena para pengunjung sangat antusias menyaksikan dan mengikuti rangkaian perlombaan.

Ia menyatakan Pangkalpinang sebagai kota yang masyarakatnya terkenal multikultur. Sebanyak 70 persen penduduknya dari Suku Melayu Bangka dan 20 persen Etnis Tionghoa dan sisanya dari etnis suku lainnya di Indonesia.



Dengan keberagaman suku dan budaya di ibu kota provinsi ini, Kota Pangkalpinang terkenal dengan istilah fan ngin thong ngin jit jong atau etnis Tionghoa dan Melayu setara.

"Keharmonisan falsafah ini dirangkai dalam festival yang diselenggarakan selama dua hari," katanya.