Banjarbaru-Komisi Geopark Nasional Indonesia (KNGI) mengatakan Geopark Meratus di Kalimantan Selatan (Kalimantan Selatan) siap dievaluasi oleh tim UNESCO pada 2024-7 untuk lolos ditetapkan sebagai Geopark Dunia UNESCO (UGGp) ke-11 di Indonesia.

Tim Dewan Pakar KNGI bersama beberapa badan Kementerian di Banjarbaru dan Badan Pengelola Geopark Meratus (BPGM) menilai lokasi Geopark Meratus setelah melakukan pra-verifikasi kunjungan lapangan UNESCO tahun 2024 dari pukul 5.30 hingga 6.1 pagi di 6 kabupaten/kota.

"Secara umum, setelah mengunjungi beberapa lokasi dan berinteraksi dengan pengurus, pengelolaan situs Geopark Meratus terorganisasi dengan sangat baik," kata Ketua Dewan Pakar KNGI Profesor Mega Rosiana

Meski kedatangan tim UNESCO tinggal sekitar satu bulan lagi, Profesor Mega meyakini bahwa BPGM merupakan cara terbaik untuk meningkatkan pengelolaan KNGI dengan menerima pemangku kepentingan, khususnya masyarakat sekitar. Kami yakin berbagai kendala terkait evaluasi dapat diatasi.

" Ini cukup bagus, tetapi ada beberapa hal yang harus kami tangani sebelum tim evaluasi dari UNESCO tiba. Misalnya infrastrukturnya tidak boleh lusuh dan kotor, tata letak permukaan lokasi, akses jalan yang cukup jauh, harus ada solusi untuk menghemat waktu tempuh, dan masalah sampah, semua ini harus diperhatikan," katanya.



Profesor Mega juga menyampaikan bahwa setiap pengurus lokasi dapat menggunakan bahasa daerah selama pemaparan tahap evaluasi lapangan dari tim UNESCO, karena nantinya BPGM akan menyiapkan penerjemah bahasa internasional yang profesional.

" Pengurus harus mengetahui apa itu situs Geopark Meratus. Yang terpenting, seindah apapun sebuah situs geopark, tidak bisa menjadi geopark tanpa komunitas, jadi komunitas itu terlibat dan peduli," kata Profesor Mega.