JAKARTA - Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan (Dirjen Adwil Kemendagri) Safrizal Zakaria Ali Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengimbau masyarakat perantau Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) untuk tidak segan-segan memberikan ide dan gagasan dalam memajukan Babel. Safrizal, yang juga Penjabat (Pj) Gubernur Babel, menyampaikan hal itu dalam acara halal-bihalal dengan para perantau asal Babel yang tinggal di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi (Jabotabek). "Baik yang tinggal di Bangka Belitung maupun di luar Bangka Belitung, kita saling bertukar pikiran dan ide. Kalau punya ide besar, insya Allah sampaikan kepada kami.

Hal ini disampaikannya dalam forum tersebut. Hal ini dikarenakan pertemuan ini memang ditujukan untuk dihadiri oleh masyarakat Babel di perantauan dari berbagai latar belakang dan profesi, untuk bersilaturahmi dan bertemu dengan sesama perantau.

Di sisi lain, dalam kesempatan tersebut, ia juga menyinggung perlunya gagasan masyarakat dalam menghadapi situasi Babel saat ini yang disebut-sebut tengah menghadapi tantangan yang sangat berat. Menurut beliau, dari sisi ekonomi, pertumbuhan di Babel terbilang cukup baik, hingga 5 persen. Namun, pada awal tahun 2023, Babel menjadi daerah dengan tingkat inflasi tertinggi dan termasuk dalam lima daerah dengan inflasi terburuk. "Tapi alhamdulillah, dalam lima bulan terakhir ini kita berbalik menjadi salah satu yang terbaik dalam menangani inflasi, pada bulan April lalu kita berada di urutan kedua dalam inflasi," jelasnya.

Lebih lanjut, lanjutnya, Babel kini menghadapi masalah regulasi timah. Masalah ini mengganggu sendi-sendi perekonomian Babel, katanya, karena 30-40 persen terkait dengan sektor pertambangan timah.

Ia juga mengatakan ada efek ikutan bahwa ketika timah sepi, maka pasar, UMKM, mal dan hampir semua sektor juga sepi.

"Oleh karena itu, kita tidak bisa menunggu lama untuk pemulihan timah. Mengingat proses penegakan hukum masih berlangsung, kita bahkan tidak tahu kapan akan pulih. Oleh karena itu, ia juga mengajak masyarakat Babel untuk bersama-sama bergerak di bidang lain yang lebih menjanjikan seperti pertanian dan UMKM.

Ia mengatakan pihaknya menawarkan program yang dinamakan Gerakan Semarak Babel, Gerakan Semangat Menanam Rakyat Bangka Belitung. "Kita ini orang Bangka Belitung, tapi tinggal di luar Bangka Belitung. Lihatlah masyarakat yang tinggal di Bangka Biritung, mari kita bantu masyarakat. Mau mereka pulang atau tidak, mari kita lihat Bangka Biritung dan lihat bagaimana Bangka Biritung bisa pulih di bidang ekonomi," kata Safrizal.