Pangkalpinang - Hutan Keanekaragaman Hayati (Kehati) milik PT Timah Tbk di Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, telah merestorasi 61 jenis tumbuhan dan satwa langka serta 36 jenis fauna sebagai bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung pelestarian ekosistem alam di daerah tersebut. "Hutan Kehati merupakan ekosistem penting bagi kelangsungan hidup berbagai jenis flora dan fauna, untuk menjaga ekosistem bagi manusia dan makhluk hidup lainnya," kata Direktur Komunikasi Korporat PT Timah Tbk, Anggi Siahaan, di Pangkalpinang, Minggu. Ia mengatakan hutan Muntok Kehati di Bangka Barat memiliki luas 2,2 hektare dan menjadi rumah bagi berbagai jenis pohon, flora dan fauna endemik.

Hutan Kehati Muntok merupakan rumah bagi 61 spesies tanaman, termasuk laban, medan, perempan, gahar, jambu hutan, ketapan, akasia berdaun kecil, bakau, nipah, perepat, api api, dan perawan luma.



Sedangkan untuk fauna, Hutan Keanekaragaman Hayati Muntok memiliki burung madu kelapa, elang bondol, burung madu sriganti, sekak sungai, kangkung sawah, kekep babi, tobi batu, kirik kirik biru, dan burung pelatuk merah, Kadaran Sawe, Rusa Sambar, Bajin Kelapa, Keresak, Temperak Igik Cinta, Kerik Slong, Ikan Kemeja Belang dan 36 spesies fauna lainnya.

"Hutan ini tidak hanya melindungi ekosistem, tetapi juga berfungsi sebagai tempat edukasi dan rekreasi bagi penduduk sekitar. Para pelajar sering mengunjungi Hutan Kehati".

Dia mengatakan bahwa PT Timah Tbk telah menerapkan beberapa program dalam melaksanakan perlindungan Hutan Kehati, termasuk penanaman dan penanaman kembali, pemeliharaan dan pengelolaan tanaman - peningkatan jenis tanaman, perawatan satwa, laboratorium kultur jaringan, pembibitan tanaman, pemantauan dan evaluasi.

"Program pengelolaan Hutan Kehati yang dilaksanakan oleh PT Timah memberikan dampak terhadap ekosistem lingkungan. Hal ini dapat dilihat dari bertambahnya jumlah spesies tumbuhan dan satwa dari tahun ke tahun."

Baru-baru ini, pengurus Adiwiyata di Bangka Barat melakukan survei lapangan ke hutan kota Kehati di area unit metalurgi Muntok PT Timah Tbk.

Syafriadi Chandra, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Bangka Barat, menyatakan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan siswa, menumbuhkan perilaku peduli lingkungan, dan membiasakan siswa memanfaatkan hutan lindung.

"Dengan adanya kegiatan ini, pengetahuan siswa tentang kelestarian lingkungan semakin menyukai "*