JAKARTA - Menurut anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Yidam Hollik, KPU Provinsi Jawa Barat membatalkan rekapitulasi nasional pada Senin malam karena rapat pleno rekapitulasi hasil Pemilu 2019 sedang berlangsung. "Saat ini KPU Provinsi Jawa Barat masih melakukan rapat pleno rekapitulasi.
Selanjutnya, KPU Jawa Barat masih harus menindaklanjuti putusan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi terkait penyandingan data suara partai politik. Idham memastikan bahwa KPU Jawa Barat akan mengikuti proses penghitungan suara ulang secara nasional pada Selasa (19/3). "Insya Allah kami akan datang besok," tambahnya. Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menjadwalkan KPU Papua Barat Daya dan Jawa Barat untuk menghadiri rapat pleno penghitungan suara ulang nasional yang diselenggarakan di kantor KPU RI di Jakarta pada Senin malam. "Nanti malam, Provinsi Papua Barat Daya dan Jawa Barat," kata Ketua KPU RI Hasyim Asyari di kantor KPU RI di Jakarta, Senin. Dia juga mengatakan penghitungan ulang kedua provinsi tersebut akan dimulai pada pukul 20.30 WIB. Oleh karena itu, KPU akan menghentikan penghitungan ulang pada hari ke-20. "Oleh karena itu, kita skors dulu, baru kita lanjutkan pada pukul 20.30 WIB untuk dua daerah yang datang sesuai dengan urutannya," jelasnya.



Berdasarkan pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat nasional yang dilakukan KPU sejak Rabu (28/2) hingga Senin (18/3), pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Salahuddin Uno memperoleh 427.871 suara dari 128 PPLN.

Di posisi kedua ada Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan 125.110 suara, sedangkan yang terendah adalah Ganjar Pranowo-Mahd Mudo dengan 118.385 suara. Selain itu, KPU juga mengesahkan perolehan suara pilpres di 34 provinsi, yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta, Gorontalo, Kalimantan Tengah, Bali, Lampung, Bangka Belitung, dan Kalimantan Barat. Selain itu, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Timur, Banten, Kalimantan Utara, Jawa Timur, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Riau, Papua Barat, Sulawesi Utara, dan Bengkulu.
Selanjutnya, Sumatera Barat, Sulawesi Selatan, Aceh, NTB, Papua Selatan, Jambi, Maluku Utara, Sumatera Utara, Sulawesi Tengah, Papua Tengah, Papua Barat Daya.

Dari seluruh provinsi yang menyelenggarakan pemungutan suara ulang, pasangan nomor urut 2 unggul di 32 provinsi, sementara pasangan nomor urut 1, Agnes Baswedan Muhaimin Iskandar, unggul di dua provinsi sisanya.



Pemilu 2024 akan memilih Presiden dan Wakil Presiden, anggota DPR RI, anggota DPD RI, anggota DPRD Provinsi, dan anggota DPRD Kabupaten dan Kota, dengan total 204.807.222 pemilih tetap secara nasional.

Dan pemilu legislatif melibatkan 18 partai nasional, yaitu (sesuai dengan nomor urut) Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Gerindra, PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Nasdem, Partai Buruh, dan Partai Gerola Indonesia.

Selanjutnya, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Hanura, Partai Garuda, Partai Amanat Nasional, Partai Bulan Bintang, Partai Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia, Partai Perindo, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Umat. Selain itu, enam partai daerah juga ikut serta, yaitu Partai Nangroe Aceh, Partai Aceh Beusabo Tato dan Partai Generasi Takwa, Partai Darul Aceh, Partai Aceh, Partai Aceh Adil Makmur, dan Partai Solidaritas Independen Rakyat Aceh.

Menurut Peraturan KPU No. 3/2022, penghitungan ulang referendum untuk Pemilu 2024 dijadwalkan berlangsung dari 15 Februari hingga 20 Maret 2024.