Pangkalpinang - PT Timah Tbk mengoptimalkan program repopulasi kepiting bakau di Provinsi Bangka Belitung dan Kepulauan Riau sebagai bagian dari komitmen perusahaan untuk menjaga dan melestarikan ekosistem pesisir setempat. "Tahun ini, PT Timah berencana menanam kembali 1.400 ekor kepiting bakau," kata Kepala Komunikasi Korporat PT Timah Tbk Anggi Siahaan di Pangkalpinang, Minggu. Ia mengatakan program repopulasi kepiting bakau tersebut merupakan bentuk konsistensi PT Timah Tbk dalam melaksanakan reklamasi untuk menjaga keseimbangan ekosistem pesisir pantai guna meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir di lingkungan operasi perusahaan.

"Dalam kurun waktu 2016 hingga 2023, PT Timah Tbk telah menebar 40.146 ekor kepiting dan menebar hutan mangrove di Pulau Bangka dan Belitung," katanya. Sementara itu, penebaran kepiting bakau di Provinsi Kepulauan Riau sebanyak 2.400 ekor, yang dilepasliarkan di hutan bakau di Pulau Kundur dan wilayah pesisir lainnya untuk meningkatkan populasi kepiting.

"PT Timah berkomitmen untuk menerapkan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan dan reklamasi yang dilakukan oleh perusahaan merupakan langkah konkrit PT Timah dalam memenuhi tanggung jawab sosial lingkungan.



Bapak Jajat Sudrajat, Bidang Perlindungan Lingkungan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, memuji kegiatan repopulasi kepiting yang dilakukan oleh PT Timah Tbk.

"Penangkapan kembali ini melibatkan penetasan telur-telur cumi-cumi yang dikumpulkan dari hutan bakau di daratan dan melepaskannya kembali ke hutan bakau di pesisir pantai," katanya.

Menurutnya, repopulasi telur kepiting secara berkelanjutan ini mungkin merupakan kegiatan pertama di Babel, dan juga di Indonesia. "Kementerian ESDM mengapresiasi PT Timah dan tim dan berharap kegiatan ini dilaksanakan secara berkelanjutan dan terus berkembang," katanya.