PANGKALPINANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Pangkalpinang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pangkalpinang meminta masyarakat untuk lebih mewaspadai akan penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), karena menurut data yang ada di Kota Pangkalpinang jumlah penderita DBD ini semakin meningkat.
"Masalah DBD di Kota Pangkalpinang ini harus kita waspadai, karena pada bulan Januari ini kasusnya sudah mencapai 50 kasus. Ini terlihat sangat meningkat dari tahun sebelumnya, pada tahun 2018 kemarin pada bulan Januari hanya ada sekitar 20 kasus," ucap Kadinkes Kota Pangkalpinang, Restum Alamsyah, Jumat (1/2) kemarin.
Untuk itu katanya, pihaknya sangat mengharapkan akan peningkatan peran dari masyarakat dalam meminimalisir terjadinya perluasan akan penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti merupakan jenis nyamuk yang dapat membawa virus dengue penyebab penyakit demam berdarah.
Selain dengue, Ades aegypti juga merupakan pembawa virus demam kuning (yellow fever), chikungunya, dan demam Zika yang disebabkan oleh virus Zika.
"DBD ini obatnya belum ada, paling kita menanganinya dengan terus memberikan restitusi cairan tubuh, karena pada saat terkena DBD ini cairan tubuh manusia sangat kurang," jelasnya.
Lanjutnya, program pencegahan juga yang paling utama, dimana katanya, program ini telah sejak lama disosialisasikan kepada masyarakat, dengan melakukan pemberantasan sarang.
"Ada tiga konsep dalam pemberantasan sarang nyamuk ini yaitu, menguras, mengubur kaleng yang menampung air dan menutup bak mandi atau drum penampungan air," bebernya.
Lebih lanjut katanya, memang peran dari masyarakat merupakan salah satu cara untuk meminimalisir dampak DBD ini, kalau di nasional sudah banyak yang meninggal karena DBD ini.
"Untuk di provinsi kita ada dua kasus di Belitung dan khusus untuk di Kota Pangkalpinang belum ada kasus yang sampai meninggal dunia," sebutnya.
Melihat dari peta penyebaran DBD ini, kecamatan yang paling banyak adalah daerah selindung dan pangkalbalam, karena daerah tersebut masih banyak masyarakat yang tinggal dipinggiran sungai.
"Untuk bubuk Abate sedang kita siapkan, kalau pengasapan atau foging akan kita lakukan asal ada kasus dan juga adanya laporan masyarakat, baru kita bisa melakukan fogging ini, sebagai upaya pembunuhan jentik nyamuk dari penyebab DBD ini," tukasnya. (tya)