PANGKALPINANG - Dengan Anggaran Belanja Daerah (APBD), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), sebesar 3 Triliun dinilai belum berdampak baik dalam menopang roda pembangunan di Bumi Serumpun Sebalai.
"Tidak akan berefek apa-apa kalau misalnya kondisi kita masih terpaku dengan APBD yang hanya Rp3 T." ujar Erzaldi saat mengelar sirahturahmi dengan Pimpinan Media, Jumat (29/12), di ruangan Tanjung Pendam, Kantor Pemda Babel.
Dikatakannya, terkadang masih ada yang keliru membaca anggaran APBD Rp3 Triliun dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi misalnya 3 persen. Padahal, menurutnya pertumbuhan 3 persen tersebut adalah yang disumbang oleh konsumsi kebutuhan pokok.
"Jadi jika konsumsi kebutuhan pokok. Jadi jika pertumbuhan secara fisik harus dicari. Bayangkan kalau konsumsi rumah tangga 3 saja sudah persen, pertumbuhan 5 persen berarti yang lain itu adalah 2 persen," kata Erzaldi, seraya menambahkan jika kebutuhan Babel 6,5 persen masih tergolong daerah yang rendah.
Maka itu, dia berharap pertumbuhan ekonomi di Babel pada tahun 2018 berada diatas rata-rata nasional. "Kenapa, sekarang tantangan ada pada timah ini, suatu saat lahan timah sudah semakin kecil dan kita harus mencari energi baru, bahan baru atau mainan baru. Jika timah kita stop sekarang akan berdampak," ungkapnya. (wah)